Umat Muslim melaksanakan sholat Tahajud selama Malam Lailatul Qadar di Masjid Naif, Dubai (5/5/2021). 10 hari menjelang berakhirnya bulan Ramadhan, umat muslim melakukan Itikaf untuk meraih malam kemuliaan (Lailatul Qadar) dengan membaca Alquran, Shalat Tahajud dan berzikir. (AFP/Karim Sahib) |
MEDAN- Sholat witir dikenal sebagai sholat penutup bagi sholat malam. Sholat witir biasanya dikerjakan setelah melakukan berbagai sholat sunnah malam seperti tahajud, hajat, istikharah, dan lainnya.
Hal tersebut sebagaimana kata Rasulullah SAW dalam hadisnya.
عن ابن عمر رضي الله عنهما قال : قال النبي صلى الله عليه وسلم: اجعلوا أخرصلاتكم بالليل وترا
Artinya: “Kerjakanlah sholat witir sebagai sholat malam terakhirmu.” (Dikutip dari NU Online).
Buya Yahya mengatakan, muslim yang terbangun di malam hari boleh melaksanakan sholat tahajud meski sudah sholat witir sebelumnya. Kasus seperti ini sering disalahpahami oleh sebagian muslim yang mengira jika sudah witir tidak boleh lagi melaksanakan sholat sunnah.
“Jangan seperti sebagian orang yang salah paham. Dipikir sholat witir adalah sholat penutup dan kalau bangun malam gak boleh sholat lagi. Itu salah paham,” kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Selasa (12/3/2024).
“Jadi kalau Anda sudah witir di awal waktu sebelum tidur kemudian tertidur dan bangun, boleh sholat (sunnah) sebanyak-banyaknya,” lanjutnya menegaskan.
Setelah itu, tidak ada lagi sholat witir. Buya Yahya mengatakan bahwa sholat witir hanya boleh dilakukan dalam satu waktu. Jika melaksanakan witirnya di awal waktu, maka itu sudah cukup.
Berdasarkan penjelasan Buya Yahya, dapat disimpulkan bahwa sholat tahajud boleh dilakukan meski sebelumnya sudah witir. Sebagai panduan, berikut kami hadirkan tata cara dan niat sholat tahajud.
Tata cara sholat tahajud tidak berbeda jauh dengan sholat-sholat sunnah lainnya, yaitu dua rakaat salam, diawali dengan niat, dan diakhiri dengan salam. Untuk memudahkan, simak tata cara sholat tahajud berikut ini yang dikutip dari NU Online.
1. Mengucapkan niat sholat tahajud
Ø£ُصَÙ„ِّÙŠْ سُÙ†َّØ©َ التَÙ‡َجُّدِ رَÙƒْعَتَÙŠْÙ†ِ Ù„ِÙ„ّٰÙ‡ِ تَعَالَÙ‰
Ushallî sunnatat tahajjudi rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Aku menyengaja sholat sunnah tahajud dua rakaat karena Allah ta’ala.”
2. Niat dalam hati bersamaan takbîratul ihrâm
3. Membaca doa iftitah
4. Membaca surat Al-Fatihah
5. Membaca surat dalam Al-Qur’an
6. Ruku'
7. I’tidal atau berdiri untuk melakukan sujud
8. Sujud
9. Iftirasy (duduk di antara dua sujud)
10. Sujud kedua
11. Berdiri untuk mengerjakan rakaat yang kedua
12. Membaca surat Al-Fatihah
13. Membaca surat dalam Al-Qur’an
14. Ruku'
15. I'tidal
16. Sujud
17. Iftirasy (duduk di antara dua sujud)
18. Sujud kedua
19. Tahiyat
20. Salam