khurafat |
Membersihkan akidah dari khurafat dan tahayul adalah salah satu misi Rasulullah SAW di utus ke dunia . Sebab, dua hal ini melekat pada peradaban manusia yang diwariskan secara turun menurun oleh nenek moyangnya.
Secara bahasa , khurafat berasal dari kata kharaf yang berarti rusak akal karena tua. Sedangkan secara istilah, khurafat berarti kepercayaan yang bukan berasal dari ajaran Islam, termasuk cerita rekayasa, ramalan, dan pemujaan.
Tahayul dan khurafat memiliki arti yang sama, yakni kepercayaan akan hal yang tidak masuk akal dan tidak bisa dibuktikan kebenarannya. Contoh khurafat yang akrab di masyarakat Indonesia ialah mitos dan pamali. Dua hal ini diwariskan secara turun menurun melalui adat istiadatnya.
Apa itu khurafat dan bagaimana hukumnya dalam Islam ? Berikut ulasan lengkapnya untuk Anda.
Arti Khufarat dalam Islam
Khurafat atau percaya pada sesuatu yang tidak logis biasanya bermula dari zaman nenek moyang dan masih diyakini hingga sekarang. Misalnya, ada burung yang masuk ke rumah dipercaya sebagai tanda ada tamu yang akan datang, duduk di pintu dapat menghalangi jodoh, dan lain sebagainya
Padahal semua hal itu tidak akan terjadi tanpa kehendak Allah SWT. Sebagaimana Allah berfirman dalam Alquran yang artinya:
"Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurnia-Nya. Dia mem- berikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Yunus: 107).
Mengutip buku Menabur Iman di Dada Anak oleh Wulan Mulya, khurafat umumnya berupa cerita-cerita yang dicampurkan dengan perkara dusta, atau berdasarkan rekaan dan khayalan manusia semata. Seperti berupa pantangan, ramalan, adat istiadat yang tidak masuk akal dan ajaran-ajaran yang berbau syirik serta bertentangan dengan ajaran Islam.