Perang antara Israel dan Hamas kali ini menjadi perseteruan paling mematikan dalam 75 tahun sejarah Israel dan Palestina. (AP Photo/Victor R. Caivano) |
MEDAN- Tentara Israel mengakui telah menewaskan pria Palestina yang diduga membawa peluncur roket yang sebenarnya sedang membawa sepeda.
Melansir Anadolu via Antara, pada Minggu, militer Israel menyiarkan rekaman drone yang menargetkan dua pria yang sedang berjalan di antara reruntuhan kawasan Zeitoun di Jalur Gaza utara, mengklaim salah satunya membawa peluncur roket.
Sebagai tanggapan atas pertanyaan wartawan Anadolu, unit juru bicara militer Israel mengakui bahwa warga Palestina yang mereka bunuh karena diduga membawa peluncur roket sebenarnya sedang membawa sepeda.
Unit juru bicara itu mengatakan bahwa kawasan tersebut merupakan zona perang, dan unit-unit tentara telah banyak terlibat bentrokan dengan unsur-unsur bersenjata yang berafiliasi dengan Hamas di daerah itu.
Mereka mengklaim bahwa unsur-unsur bersenjata di wilayah tersebut sebelumnya menggunakan rute yang menjadi sasaran drone Israel untuk menyelundupkan senjata dan melakukan serangan.
Kantor tersebut meminta maaf atas kejadian itu dan menyatakan bahwa itu adalah "kesimpulan yang salah".
Unit itu mengklaim tentara Israel mengidentifikasi pengendara sepeda sebagai seseorang yang membawa peluncur roket dan berusaha membenarkan serangan itu sebagai reaksi cepat terhadap situasi tersebut.
Sementara, bantun untuk korban agresi Israel di Gaza terus mengalir. Salah satunya dari Indonesia.
Pengurus Wilayah (PW) Al Jam'iyatul Washliyah Sumatera Utara (Sumut) membuka donasi bagi rakyat di Palestina selama bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah/2024 Masehi.
"Saudara-saudara kita di belahan dunia lain, termasuk di Gaza kondisi puasanya tentu tidak senikmat kita," ucap Ketua PW Al Jam'iyatul Washliyah Sumut Dedi Iskandar Batubara di Medan, Selasa, dikutip Antara.
Pihaknya mengajak untuk tetap membangun kepedulian sesama umat manusia, karena bulan suci Ramadhan sebagai sarana latihan setiap umat Muslim.
Agresi militer Israel ke Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 31.000 warga Palestina dan menciderai lebih dari 72.600 orang lainnya.
Mahkamah Internasional mengeluarkan putusan awal pada 26 Januari yang memerintahkan Israel untuk berhenti melakukan genosida dan mengupayakan perbaikan kondisi kemanusiaan di Gaza.
"Sampai hari ini LAZ Washal (Lembaga Amil Zakat Al Washliyah Beramal), itu masih tetap menerima infak, sedekah dan zakat dari kaum Muslimin dan Muslimat," katanya.
Pihaknya mengajak untuk tetap membangun kepedulian sesama umat manusia, karena bulan suci Ramadhan sebagai sarana latihan setiap umat Muslim.
Agresi militer Israel ke Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 31.000 warga Palestina dan menciderai lebih dari 72.600 orang lainnya.
Mahkamah Internasional mengeluarkan putusan awal pada 26 Januari yang memerintahkan Israel untuk berhenti melakukan genosida dan mengupayakan perbaikan kondisi kemanusiaan di Gaza.