BPAYSU - mediaislamimedan.my.id | kamis, 03 maret 2022 | BPAYSU Mengucapkan Selamat Harla IPPNU Ke - 67
BPAYSU Mengucapkan Selamat Harla IPPNU Ke - 67 |
BPAYSU - mediaislamimedan.my.id | kamis, 03 maret 2022 | BPAYSU Mengucapkan Selamat Harla IPPNU Ke - 67
Organisasi IPPNU ( Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama) didirikan pada tanggal 2 Maret 1955 di Malang Jawa Timur dengan kepanjangan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama.
Pada awalnya, organisasi IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama) didirikan untuk melakukan pembinaan dan pengkaderan terhadap remaja putri NU yang masih duduk di bangku sekolah/madrasah tingkat menengah dan tingkat atas serta santri putri yang statusnya setaraf dengan sekolah-sekolah tersebut.
Seperti dilansir ayomalang.com dari laman resmi IPPNU, pada tahun 1988, organisasi ini berubah menjadi Ikatan Putri-Putri Nahdlatul Ulama. Hal ini membuat sasaran organisasi IPPNU tidak lagi hanya terbatas pada pelajar putri melainkan semua putri NU.
Namun demikian, perubahan akronim ini selanjutnya telah disalah-artikan menjadi gerakan bebas yang bias merembet pada poltik praktis sehingga basis awal yang harus diperjuangkan menjadi terbengkalai dan visi intelektual yang selama ini menjadi ghiroh bagi perjuangan IPPNU menjadi pudar.
Pada tahun 2003, organisasi IPPNU selanjutnya memperjelas wadah perjuangannya pada basis awal, yaitu pelajar putri dengan mengubah kembali akronimnya menjadi Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama. Namun, interpretasi pelajar pada tahun 2003 berbeda dengan pelajar putri yang dimaksudkan pada tahun 1955.
Pelajar putri yang dikandung pada tahun 2003 diartikan sebagai sebuah komunitas generasi muda yang mengawal visi intelektual kepelajaran yang memiliki vase usia 12-30 tahun.
Kebijakan ini sudah memasuki periode ketiga dalam kepengurusan PP. IPPNU (sejak 2003-2009), tetapi bentuk realisasi dan konsolidasi yang dilakukan belum maksimal. Maka dalam forum Rakernas IPPNU Tahun 2010, merekomendasikan peremajaan usia untuk anggota IPPNU adalah 27 tahun, dan garapan organisasi difokuskan pada pelajar dan santri.
Pada perayaan hari lahirnya yang ke-67 tahun ini, IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdhatul Ulama) mengambil tema Revolusi Pelajar: Kolaborasi Inovasi di Era Transformasi Digital. Tema ini dipilih mengingat saat ini dunia memasuki era transformasi digital yang terus bergerak, berkembang, dan tumbuh dengan cepat.
“Dengan mengusung tema ini, kami berharap kader-kader IPPNU mampu berperan aktif menjadi pelopor dan inovator di era digital, sehingga dapat memiliki skill yang lebih menyambut dunia yang global dan serba digital,” kata Ketua Umum Pimpinan Pusat IPPNU, Nurul Hidayatul Ummah, seperti dikutip ayomalang.com dari nu online Rabu (2/03/2022).
Lebih lanjut Nurul menjelaskan, bahwa sudah saatnya pelajar mengambil peran lebih dengan memanfaatkan dunia digital menjadi pemimpin-pemimpin baru dan pelopor inovasi untuk kehidupan yang lebih baik dan bermanfaat.
Garis lengkung di bagian atas menggambarkan tanda panah belok kanan. Hal ini memberikan makna insan pelajar harus tetap melakukan perubahan yang saat ini berlangsung cepat dan dinamis.
Sementara bagian perut angka enam dan sekaligus bagian atas angka tujuh menggambarkan bentuk roket. Hal ini memberikan sentuhan arti harapan dan cita-cita yang tinggi harus tetap diraih dan jangan mudah putus asa.
Logo IPPNU |
Berikutnya, gambar roda gerigi yang menjadi sandaran logo IPPNU itu menunjukkan bahwa pelajar harus memperbaharui dan meningkatkan keterampilan, belajar, dan bekerja keras untuk mewujudkan inovasi serta mampu berkolaborasi di era digital.
Pilihan warna ungu melambangkan imajinasi dan spiritualitas, mempunyai daya Tarik tersendiri, memancarkan kekuatan serta memiliki sikap ambisius, independen, bijaksana, dan visioner ke arah depan. Sementara itu, warna merah muda memberikan arti feminism dan keseimbangan dalam mengontrol emosi.