JAKARTA – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan keberadaan organisasi massa Islam Al Washliyah sangat membatu pemerintah. Al Washliyah menurutnya memiliki seribu lebih lembaga pendidikan. Dengan jumlah yang begitu besar, pemerintah menyampaikan apresiasi kepada Ormas Islam Al Washliyah.
Pernyataan itu disampaikan Menag RI dalam acara pembukaan Muktamar XXI Al Jam’iyatul Washliyah pada Rabu (22/4) malam di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur. Selain dalam hal pendidikan agama, Al Washliyah juga diharapkan bisa turut serta menjaga kerukunan umat beragama di Indonesia. “Dengan begitu kualitas kerukunan umat bergama lebih baik dari waktu ke waktu,” katanya di hadapan ratusan muktamirin.
Politikus PPP ini juga memberikan apresiasi yang tinggi dengan seluruh pengurus Al Washliyah yang telah menghidupkan organisasi hingga usia 84 tahun. “Pemerintah mengapresiasi setinggi-tingginya kepada kader Al Washliyah yang telah mengatur organisasi yang besar ini hampir 85 tahun,” tuturnya.
Lukman mengutarakan dirinya banyak mengetahui sepak terjang Washliyah dari buku sejarah. Dari sana ia memeroleh data Al Washliyah memiliki lembaga pendidikan seribu lebih dan 9 perguruan tinggi. “Saya sangat memahami dari buku sejarah yang saya pelajari Al Washliyah memiliki lembaga pendidikan seribu lebih dan ada sembilan perguruan tinggi,” imbuh mantan wakil Ketua MPR RI itu.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengutarakan rasa syukurnya bisa hadir dan bertemu dengan peserta muktamar. Awalnya dia pesimis bisa hadir di acara lima tahunan itu. Dikatakannya hampir saja mengutus pengganti karena harus membahas masalah biaya haji dengan wakil rakyat di DPR RI. “Namun berkat hidayah Allah saya bisa hadir di acara muktamar ini,” terangnya yang disambut tepuk tangan muktamirin.
Selain Menag Lukman Saifuddin nampak nampak hadir Sekretaris Dirjen Bimas Islam Muhammadiyah Amin, Kakanwil Kemenag DKI Jakarta, pimpinan ormas Islam yang tergabung dalam Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) yang berjumlah 12 organisasi Islam, elit politik dan tokoh nasional lainnya.